Assalamualaikum.Wr.Wb.

Selamat Datang di Blog Saya........Terima Kasih Atas Kunjungan Anda........ Lion Jr.

Selasa, 16 Maret 2010

Sedekah Ga Boleh Ngarep?...

Selasa, 16 Maret 2010
Tambahin terus ilmunya tentang sedekah, sabar, ikhlas, syukur, hingga tawakkal, do’a dan ibadah. Hingga Allah berikan hikmah-Nya.

(Jamaah) 0816167xxxx...

Formula 10x dan Ilmu NGISING Akhi “N….”

Hari ini saya sadar kesalahan saya. Tentang formula 10x.. Dan tentang ikhlas…
Now I find the answer. From a simple kid’s song, Kasih Ibu.
Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
TAK HARAP KEMBALI
Bagai sang surya menyinari dunia

Jika saya bersedekah 250 juta kemudian berharap kembali 2,5 M di dunia ini untuk biaya F&T to chase their dream to Cambrigde (for finishing Computer Science – Fariz, and School of Business – Tifa) and to Cairo ( for finishing their hafizh and hafizhah ) just here, in this uncertain world. Oh my god, what a stupid i am. My lord offers me a long lasting relationship and his love, whereas i just choose a short wealth: 2.5 billion. Dumb me I got the deep insight this morning. If I sincere choose the long lasting relationship not only in here but until in the here after with my lord. He will give everything to me.

(Ustadz) Persoalan meminta sama Allah itu bukan persoalan ikhlas atau tidak ikhlas. Itu persoalan ibadah. Meminta adalah do’a. Silahkan saja sedekah tanpa berharap. Tapi kalau sedekah sambil berharap, maka dapat dua ibadah; pahala sedekah dan pahala berharap. Namun kita tidak boleh memaksa, hanya boleh meminta dah berharap. Dan bukanlah disebut meminta dan berharap, kecuali yakin bahwa apa yang diminta dan yang diharap adalah bisa dikabulkan. Ilmu penyertanya adalah sabar, tawakkal, juga ikhlas. Termasuk ikhlas bila Allah tidak mengabulkan. Husnudzan kepada Allah adalah seninya. Yakinlah Allah Maha Tahu apa yang terbaik. Sementara itu, mengikuti seruan-Nya, percaya akan janji-Nya; yang akan mengganti 2x, 10x, 700x, lebih banyak lagi, atau mengganti dengan yang lebih baik, adalah juga sebuah keutamaan. Tauhid itu. Percaya sekali sama Allah. Saking percayanya ya kita ikuti seruannya. Dan apa sebutannya kalo bukan ikhlas juga? Nyari duit setengah mati, tiba-tiba ketika datang ta
waran bersedekah dari Allah dengan janji akan dilipatgandakan-Nya, lalu kita percaya? Hingga kita menyerahkan semuanya? Apa gak di sebut ikhlas tuh? Bahwa kemudian jangan meminta hanya dunia, itu betul. Minta juga ampunan-Nya, keselamatan dari-Nya, kasih sayang-Nya, bisa hafal qur’an, bisa istiqomah, bisa tambah sehat. Pengetahuan akan ilmu konversi juga penting. Sesiapa yang sedekah 1 di kali 10. Lalu sepuluhnya gak dapet, pertanyaannya: benarkah gak dapat? Apakah itu dikarenakan bodohnya kita? Sesungguhnya Allah sudah membalas. Hanya balasannya kita gak paham hingga bertambah ilmu kita dan hikmah. Juga ketika kita baik sangka. Subhanallah, betapa rahasia ilmu Allah itu luas sekali. Belum lagi kalau bicara bahwa ternyata bayaran Allah itu terus dan terus. Kita anggap udah gak akan dibayar lagi. Ternyata setelah kita malah lupa sama do’a kita, eh Allah tetep kabulkan. Rupanya, “panen” pertama, bukan ke apa yang kita minta. Sementara kita bersabar, rupanya tanaman kita panen
yang kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sampailah pada apa yang kita minta. Waba’du, meminta kepada Allah, tidaklah salah. Demikian juga berharap dari-Nya. Gak sedekah aja, boleh meminta, boleh berharap. Apalagi dengan bersedekah, tambah boleh meminta, tambah boleh berharap. Sesiapa yang berdo’a dengan amal soleh sebagai pendahuluannya, jelas akan lebih bertenaga do’anya. Dan amal soleh itu banyak, sedekah adalah hanya salah satunya. Begitupun do’a. Do’a akan menjadi pendorong yang hebat buat sedekah. Jangan hanya bersedekah. Tapi juga berdo’a. Di rawat itu sedekah dengan do’a. Jangan ditinggal begitu saja. Meskipun saya yakin, seperti biji cabe, yang di aurin aja dia tumbuh, namun jika dirawat, dikawal, hingga ia tumbuh banyak dan bagus, adalah sebuah keutamaan yang lain adanya. Selamat menuntut ilmu terus, terus, dan terus. Hingga sampai kepada hikmah yang kita mintakan dari Allah datangnya. Amin.

(Jamaah) Not only for what I explicitly mention, but even one I am not yet mention or ask via my du’a. He really knows what I need before I say to. So the main point for me is : How to win my Lord’s heart. Once Allah loves me, it is no need for me to worry anymore. He himself is enough for me. For a sincere charity, my brother teach me about ILMU NGISING. I am always thinking of it when I’m sitting onto my closet. And at last I got it when my elder brother Anto said to me : “Erny, the key to overcome all of your sorrow is to SINCERE. Put it in your heart and in your every single breath”.
I asked : “What is a sincere then?”
Anto said : “A sincere is something like ‘ngising’, you know? It is dirty to to talk to the other or even to remember it”
Allahu Akbar.
And my tears is flowing realizing all my fault in walking into my lord. I was in a miss direction. I was going away from Him, and I didn’t realised.

(Ustadz) Emang juga diam aja Allah udah akan aturin. Tapi kita ga dapet pahala do’a. bahkan do’a itu kepalanya ibadah. Jika ibadah, ibadah doangan, kaga berdo’a, maka kita hanya ampe leher. Itu ibadah ga ada kepalanya. Dengan berdo’a, itu menyatakan kelemahan kita juga di hadapan Allah Yang Begitu Kuasa. Sekaligus pernyataan-pernyataan menghamba, penuh harap, menjadikan Allah sandaran, dan lain-lain. Masya Allah dah. Rugi mereka yang ga mau berdo’a. Sedang do’a sendiri adalah sebuah ibadah tersendiri. Dan bahkan do’a adalah perintah Gusti Allah langsung. Ayat-ayat tentang do’a tidak hanya di satu ayat. Tapi di banyak ayat. Dan tidak ada do’a yang tidak dikabulkan kecuali ia menjadi pengampunan buat yang berdo’a, menjadi penolak bala, dan disimpan sebagai kebaikan yang lain dari hal yang tidak diminta. Nah, apakah yang tidak berdo’a bakalan dapat keistimewaan yang berdo’a? tentu saja tidak. Alhamdulillah. Saya sengaja berkenan jawab, sebab saya mau taro di website www.wisataha
ti.com, di kuliahonline, di kuliah dhuha, di BB, di Facebook, dll। Alhamdulillah.

Disadur dari :



0 komentar

Jumat, 26 Februari 2010

Wafat Dalam Keadaan Menghafal al Qur'an dan Berpuasa

Jumat, 26 Februari 2010
Assalamu\'alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim, Jamaah yang di rahmati Allah SWT. Ada yang berbeda shalat malam kami-kami di Pesantren Daarul Qur\'an yang di Bulak Santri. 5 Rabi\'ul Awwal 1431H atau bertepatan dengan Kamis malam Jum\'at 19 Feb 2010, kami kehilangan 2 santri kami. Allah memanggil \"keluarga-Nya\", yakni 2 santri kami tersebut. Pecinta Qur\'an, Penghafal Qur\'an, disebut ahlullaah, keluarganya Allah.

Sandy Yusuf dan Awnor Robi, santri tahfidz yang sudah menghafal 12 juz, kamis sore izin keluar membeli buku. Dua-duanya izin untuk selama-lamanya. Di perjalanan pulang, santri kami mengalami kecelakaan. Sandy Yusuf meniggal di tempat kejadian, dan Awnor Robi menyusul di malam Jum\'atnya.

Saya yang kamis malam sedianya membaca doa di HUT nya Suara Merdeka Semarang, berlinang air mata mendengar kejadian ini dan kemudian pamit baik-baik. Santri saya adalah anak saya. Rasa kehilangan begitu dalam di hati saya. Malam tadi juga saya bertolak kembali ke Jakarta.

Tadi sebelom shubuh, saat qiyaamullail, saya bersama santri-santri Daarul Qur\'an Bulak Santri, dan juga santri-santri Daarul Qur\'an Ketapang, membaca Surah Yaasiin di tahajjud dan witir kami. Seraya berdoa kepada Allah agar Allah terima keduanya sebagai kekasih-Nya, dan ditempatkan di sebaik-baiknya tempat.
Shalat malam kami berbeda. Shalat di samping kami ada jenazah keluarga kami yang mati syahid sebab mati dalam keadaan menuntut ilmu. Bukan sembarang ilmu yang dituntutnya, tapi ilmu al qur\'an, sunnah/hadits, dan akhlak. Subhaanallaah, ibu dari dua jenazah ananda yang saleh ini juga begitu ikhlas. Dua-duanya wafat dalam keadaan shoum. Dalam keadaan berpuasa. Kecelakaan itu terjadi sebelom waktu berbuka. Di Daarul Qur\'an Bulak Santri puasanya senen kamis, di Daarul Qur\'an Ketapang puasa Daud.

Teringatlah nukilan hadits yang dikutip oleh Ustadz Jameel, salah satu pengasuh pondok:
Ibnu abbas meriwayatkan Rasul bersabda :
# Man ja\'ahu ajaluhu wahuwa yatlubul ilma laqiyallahu walam yakun bainahu wa bainan nabiyyiina illa darajatun nubuwwah:
Orang yang meningggal saat menuntut ilmu, ketika dia bertemu. Dengan Allah, maka hanya derajat kenabian yang membedakannya dengan para Nabi\" Tabrani
# Abu hurairah, Rasul bersabda : idza jaal mautu lithalibil ilmi wa huwa ala hadzihil haalati maata wa huwa syahiidun.
Kematian penuntut ilmu adalah syahid. HR Bazzar

Selamat jalan ananda Sandy Yusuf, selamat jalan Awnor Robi. Insya Allah 8 masjid saya mintakan shalat ghaibnya, dan juga kawan-kawan jamaah yang membaca ini Faatihahnya, mengiringi wafatnya dua santri kami yang kami cintai karena Allah. Hafalan 12 juz nya semoga menjadi penerang kuburnya, pelapang kuburnya, dan mengalir pahalanya bagi ayah ibunya, keluarganya, adik dan kakaknya, kawan-kawannya, guru-gurunya, dan sodara-sodaranya sebangsa setanah air. Mengalir pula buat donator-donatur program pembibitan penghafal al qur\'an.

Insya Allah wafatnya Sandy Yusuf dan Awnor Robi menjadi spirit lahirnya ribuan penghafal al Qur\'an lagi yang kita ikhtiarkan atas izin dan ridha Allah. Sebentar lagi, audisi 2000 santri penghafal al qur\'an yang baru akan digelar, di berbagai kota. Dengan dua pintu; santri beasiswa dan santri mandiri. Mohon doa dari jamaah semua, agar Sandy Yusuf dan Awnor Robi memiliki adik-adik penghafal al Qur\'an yang lebih banyak lagi. Bukan hanya 2000 di tahun ini, tapi juga ribuan lagi di tahun-tahun yang akan datang. Semoga pula berkah Allah, Allah limpahkan kepada seluruh pesantren di seluruh tanah air dan keluarga-keluarga besarnya.

Sungguh, alangkah beruntungnya keluarga Sandy Yusuf dan Awnor Robi, dua-duanya menghadap kepada Allah dalam hitungan tanpa cacat; mata, telinga, hati dan pikiran terjaga, masuk dalam kemuliaan penghafal al Qur\'an dan pewaris Nabi-Nya, dan mudah-mudahan dikumpulkan bersama syuhada, bertemu orang tuanya yang sudah meninggal dunia, dan berkumpul kelak bersama orang tuanya yang masih hidup.

Sekali lagi, selamat jalan Sandy Yusuf. Selamat jalan Awnor Robi. Doa kami untuk ananda berdua.
Yusuf Mansur & seluruh keluarga besar Daarul Qur\'an seluruh Nusantara।

Disadur dari

0 komentar